DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3.Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.4.Manfaat Penelitian .............................................................................. 2
BAB II
LADASAN TEORITIS
2.1. Pengertian Jangka Sorong..................................................................
3
2.2. Pengertian Mikrometer Skrup.............................................................
3
2.3. Pengertian Neraca O’houss................................................................
4
2.4. Fungsi Jangka Sorong, Mikrometer Skrup, Dan Neraca
O’houss ..... 5
BAB
III HASIL PERCOBAAN
3.1.
Tempat Dan Waktu Percobaan .......................................................... 6
3.2.
Alat –Alat Yang Di Gunakan ............................................................ 6
3.3.
Prosedur Percobaan ........................................................................... 7
3.4.
Hasil Percobaan ................................................................................. 7
3.5.
Tugas Dan Hasil Bacaan Pretest ........................................................ 8
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan Dan Saran....................................................................... 11
4.2.
Daftar pustaka ................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen, dimana
eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa tahapan, di antaranya pengamatan,
pengukuran, menganalisis, dan membuat laporan hasil eksperimen. Dalam melakukan
laporan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan di dalam
pengukuran yang disebut alat ukur dasar.
Banyak
sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun
yang sudah menjadi produk teknologi modern. Salah satu contohnya adalah alat
ukur besaran massa seperti neraca o’houss, mikrometer skrup, dan jangkasorong.
Sebelum memakai neraca o’houss, mikrometer skrup,
dan jangkasorong, didalam suatu eksperimen, hal pertama yang harus dipahami
dalam suatu praktikum adalah prinsip kerja serta fungsi dari komponen-komponen
yang terdapat pada neraca o’houss, mikrometer skrup, dan jangkasorong, tersebut
agar diperoleh data yang benar. Selain itu, untuk memperoleh data yang benar
dan akurat di dalam suatu eksperimen diperlukan juga pengukuran dan penulisan
hasil pengukuran dalam satuan yang benar serta keselamatan kerja dalam
pengukuran menjadi poin yang patut diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa
kecelakaan yang terjadi di dalam melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.
Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah
satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil
dalam praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran
sesuai prosedur, membaca hasil ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan
yang berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar
praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama
alat, fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.
1
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengrtian dari
jangka sorong.
2.
Apa pengertian dari
mikrometer skrup.
3.
Apa pengertian dari
neraca o’houss.
4.
Apa fungsi dari
jangaka sorong, mikrometer skrup, dan neraca o’houss.
1.3. Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari jangka sorong.
2.
Untuk mengetahui
pengertian dari mikrometer skrup.
3.
Untuk mengetahui
pengertian dari neraca o’houss.
4.
Untuk mengetahui fungsi
dari jangaka sorong, mikrometer skrup, dan neraca o’houss.
1.4. Manfaat
Penelitian
1.
Agar dapat
menjelaskan pengertian dari jangka sorong, mikrometer skrup, neraca o’houss.
2.
Agar dapat
menjelaskan pengertian dari mikrometer skrup.
3.
Agar dapat
menjelaskan pengertian dari neraca o’houss.
4.
Agar dapat
menjelaskan fungsi dari jangaka sorong, mikrometer skrup, dan neraca o’houss.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1.
Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang dapat di
gunakan untuk mengukur panjang bagian luar benda, panjang diameter bagian
rongga dalam benda, ketebalan dan kedalaman rongga dalam banada. Sehingga hasil
penunjukan skala jangaka sorong (posisi su dan sn) tidak tergantung pada bentuk
pengukuran panjang yang dilakukan. ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian skala, yaitu skala tetap (tidak dapat
digeser) dan skala nonius (dapat digeser). Pembacaan hasil pengukuran
sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran
terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya
tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01
untuk yang diatas 30cm. Gambar jangka sorong sebagai berikut :
2.2.
Pengertian Mikrometer Skrup
Mikrometer skrup adalah
alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal
sekitar 2.5 cm. Diagram mikrometer skrup di tunjukan pada gambar sebagai
berikut :
Benda yang di ukur panjang nya
di jepit diantara rahangnya mikrometer dengan memutar skrup roda bergerigi c,mikrometer
skrup mempunyai dua skala yaitu, skala utama dan skala nonius. Skala utama di
baca daris skala 0 sampai garis tepi kiri silinder slubung luar, dan skla
nonius dibaca dengan melihat garis yang paling dekat dengan garis utama. Hasil
pengukuran adalah hasil pembacaan skala utama di tambah dengan hasil pemabacaan
skala nonius, dikali dengan ketelitian alat.
Bagian
utama micrometer adalah sebuah poros berulir yang terpasang pada sebuah
silinder pemutar yang disebut bidal (selubung luar). Jika selubung luar diputar
1 kali maka rahang geser dan juga selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Karena
selubung luar memiliki 50 skala, maka 1 skala pada selubung luar sama dengan
jarak maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. Mikrometer
memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong.
Ketelitiannya sampai 0,01 mm.
Hasil
pengukuran dengan micrometer sekrup (H) adalah (jumlah skala
utama sampai atas skala nonius x 0,5 mm) +
(jumlah skala nonius sampai garis skala nonius yang segaris dengan garis
horizontal pada skalam tetap x 0,01 mm).
Mikrometer
sekrup memiliki ketidakpastian pengukuran sebesar setengah dari nilai skala
terkecil (skala nonius). Skala terkecil dari micrometer sekrup adalah 0,01 mm.
2.3.
Pengertian Neraca O’Houss
Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan
ketelitian 0.01 gram. Sebelum di kan penimbanagan atur biji timbang pada skala
0, perhatikan indikator kesetimbangan apakah sudah setimbang atau belum. Jika
belum setimbang,atur skrup pengatur kesetimbangan (A) sehingga indikator
menunjukan posisi setimbang. Kemudian tempatkan benda yang akan di ukur
massanya pada posisi B dan atur anak timbangan (dimulai dari nilai satuan
terkecil) sampai indikator kestimbangan kembali menunjukan posisi setimnagan
kemudian catattla nilai satuan massa yang ditunjukan oleh anak timbang.
Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding
massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus
berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah
dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat
digeser menjauh atau mendekati poros neraca
Massa benda
dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang
lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip
kerja massa seperti prinsip kerja tuas. Gambar neraca o’houss sebagi berikut :
2.4. Fungsi Jangka
Sorong, Mikrometer Skrup, Dan Neraca O’houss
1.
Fungsi jangka
sorong
Fungsi
jangka sorong adalah untuk mengukur diameter luar maupun diameter dalam suatu
benda yang bentuknya lingkaran. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk
mengukur kedalaman benda yang panjangnya tidak lebih dari 25cm.
2.
Fungsi mikrometer
skrup
Fungsi
dari mikrometer sekrup adalah untuk mengukur ketebalan suatu benda yang
sangat tipis. Misalnya untuk mengukur ketebalan kertas maupun ketebalan suatu
logam. Skala terkecil mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. Ketelitiannya adalah
0,005 mm. Kalau di pabrik kertas, seorang mekanik selalu memantau hasil cetakan
kertas agar hasil kertasnya mempunyai ketebalan yang sama. Nah cara memantaunya
bisa menggunakan mikrometer sekrup
3.
Funsi neraca
o’houss
Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas
ketelitian neraca Ohauss
yaitu 0,1 gram. Prinsip kerja neraca ini
adalah sekedar membanding massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3.1. Tempat Dan Waktu Percobaan
Tempat :
Laboratorium FKIP UNSYIAH Pendidikan Geografi
Hari/Tanggal :
Senin,30 Oktober 2017
Waktu :14.00-15.40
3.2.
Alat-Alat Yang Di Gunakan
Ada pun alat yang di gunakan dalam pratikum alat ukur
dasar adalah sebagai berikut:
a)
Jangka sorong.
b)
Mikrometer skrup.
c)
Neraca o’houss.
d)
Kubus logam
aluminium dan tembaga.
e)
Silinder logam
aluminium dan besi.
3.3.
Prosedur Percobaan
Dari dari ketiga alat ukur dasar tersebut yaitu jangka
sorong, mikrometer skrup, neraca o’hous, terdapat 4 macam prosedur percobaan, yaitu
sebagai berikut :
1)
Ukur massa
masing-masing kubus dan slinder dengan menggunakan neraca o’houss.
2)
Gunakan jangka
sorong untuk mengukur panjang sisi kubus sebanyak 5 kali, dengan perulangan
pada sisi yang berbeda-beda.
3)
Ukur diameter
silinder logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebanyak 5 kali pengulangan
pada posisi berbeda.
4)
Buat tabel
pengamatan dan tulis data hasil pengukuran yang telah anda lakukan, lenkap
dengan ketidak pastian pengukurannya.
3.4.
Hasil Percobaan
1)
Hasil dari
percobaan neraca o’houss.
No
|
su
|
Sn
|
1
|
0.20 gram
|
0.6 gram
|
2
|
30 gram
|
6.4 gram
|
2)
Hasil dari
percobaan jangka sorong.
No
|
su
|
Sn
|
hasil
|
Angka ketidak pastian
|
1
|
2.0 mm
|
0.01 mm
|
2.01 cm
|
2.01 ± 0.10 cm
|
2
|
2.0 mm
|
2.09 mm
|
4.09 cm
|
4.09 ± 0.10 cm
|
3
|
2.0 mm
|
0.05 mm
|
2.05 cm
|
2.05 ± 0.10 cm
|
4
|
2.0 mm
|
0.02 mm
|
2.02 cm
|
2.02 ± 0.10 cm
|
5
|
2.0 mm
|
0.08 mm
|
2.08 cm
|
2.08 ± 0.10 cm
|
3)
Hasil dari
percobaan mikrometer skrup
No
|
su
|
Sn
|
hasil
|
Angka ketidak pastian
|
1
|
0.10
|
0.02
|
0.12
|
0.12 ± 0.10
|
2
|
0.10
|
0.03
|
0.13
|
0.13 ± 0.10
|
3
|
0.10
|
0.00
|
0.10
|
0.10 ± 0.10
|
4
|
0.10
|
0.47
|
0.147
|
0.147 ± 0.10
|
5
|
0.10
|
0.46
|
0.146
|
0.146 ± 0.10
|
3.5. Tugas Dan Bacaan Pretest
1.
Aluminium memiliki
masa jenis sebesar 2,7 gram/cm3 dan air murni mempunyai massa jenis
1 gram/cm3. Karena itu untuk volume aluminium yang sama dengan
volume air maka berat aluminium lebih besar dari air. Jelaskan mengapa demikian
?
Jawab : Karena
pada Alumium kerapatannya atau kepadatannya lebih besar daripada air sehingga
berat aluminium lebih besar dari air
a)
Berdasarkan kenampakan skala utama dan skala nonius
seperti gambar di samping berapakah nilai ukur panjang, sesuai dengan hasil
pembacaan tersebut.
Jawab: SU + SN (ketelitian
alat)
= 2.5 mm + 0.7 mm
= 3.2 mm
b)
Bacalah buku fisika
dasar tentang besaran dan satuan.
Jawab : Besaran dan Satuan
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta
memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang
dapat digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI) merupakan satuan hasil
konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran.
Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan.
1. Besaran pokok adalah besaran yang
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang lain.
Tabel 1.1
Besaran-Besaran Pokok dan Satuan Internasionalnya (SI)
No
|
Besaran
Pokok
|
Satuan
|
Simbol
|
1.
|
Panjang
|
Meter
|
l
|
2.
|
Massa
|
Kilogram
|
m
|
3.
|
Waktu
|
Detik
|
t
|
4.
|
Suhu
|
Kelvin
|
T
|
5.
|
Kuat
arus
|
Ampere
|
i
|
6.
|
Intensitas
cahaya
|
Kandela
|
L
|
7.
|
Jumlah
molekul
|
Mol
|
N
|
2. Besaran turunan
adalah besaran yang dapat diturunkan
dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh
dengan mengabungkan beberapa satuan besaran pokok.
Tabel
1.2 Contoh Beberapa Besaran Turunan dan Satuannya
No
|
Besaran
Turunan
|
Simbol
|
Satuan
|
1.
|
Luas
|
A
|
m2
|
2.
|
Volume
|
V
|
m3
|
3.
|
Kecepatan
|
V
= s/t
|
m/s
|
4.
|
Percepatan
|
A
= v/t
|
m/det2
|
5.
|
Gaya
|
F
= m.a
|
N
= kg.m/det2
|
6.
|
Usaha
|
W
= f.s
|
J
= N.m
|
3. Satuan Internasional (si) adalah satuan yang diakui
penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan
ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah
karena adanya perbedaan satuan yang digunakan.
Besaran
|
Satuan
SI
|
Satuan
lain
|
Panjang
|
M
|
Cm,
km, inci, kaki
|
Massa
|
Kg
|
Gr,
ton, ons, pounds
|
Waktu
|
Detik
|
Menit,hari,
jam
|
Gaya
|
Newton
|
Dyne
|
Energi
|
Joule
|
Kalori,erg
|
Suhu
|
Kelvin
|
Celcius.
reamur
|
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dari
percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam
benda, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan
diameter luar suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi di bandingkan jangka
sorong. Mengukur ketebalan benda seperti plat besi dan diameter koin (lingkaran)
lebih mudah dan hasil pengukuran lebih tepat dibandingkan mengukur benda yang
berbentuk seperti kelereng, dan
neraca Ohaus sebagai alat untuk mengukur massa benda dan prinsip neraca Ohaus
adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan
atau prinsip kerja tuas, Menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua
lengan adalah sebagai berikut: jumlahdari nilai posisi anting lengan belakang
dan lengan depan, skala utama dan skala nonius. Sedangkan menulis hasil
pengukuran dengan neraca ohaus tiga lengan adalah jumlah dari nilai anting pada
lengan belakang, anting pada lengan tengah, anting pada lengan.
4.2.
Saran
Sebaiknya saat melakukan pengukuran harus lebih
teliti agar hasil yang di dapatkan maksimal.Sebelum
melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami dahulu konsep
pengukuran, alat ukur yang akan digunakan, besaran, dan satuan dan massa agar praktikum berjalan
dengan lancar dan mudah dipahami. Lakukan pengukuran ketebalan dan diameter
sebanyak 10 kali dan 5 kali untuk massa dari sudut yang berbeda namun tepat
agar mendapatkan hasil yang maksimal oleh karena itu pengetahuan mengenai alat-alat ukur, terutama alat ukur
panjang jangka sorong,mikrometer skrup dan neraca o’houss ini sangat penting
untuk diketahui dan dipahami. Dan penulis berharap agar pelajar dan mahasiswa
di segala tingkatan tidak asing lagi dengan alat ukur dasar seperti jangka
sorong, mikrometer skrup dan neraca o’houss, dan mampu menggunakan jangka
sorong, mikrometer skrup dan neraca o’houss untuk berbagai
keperluan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Best Online Casino in India 2021 | Kid Spin Games
BalasHapusKADG PUNHARA 제왕 카지노 · Top Online Casino · Slot Games · Games – Enjoy The Latest Online Casino · Slot Games · Games – Enjoy The Latest Online Casino · Slots – kadangpintar Enjoy The Rating: 4.7 · 바카라 사이트 39 votes